Senin, 23 November 2009

Manajemen Sebagai Seni?

Apa itu seni?

seni (kata benda)
1: produk dari kreativitas manusia; karya seni secara kolektif;
2: penciptaan hal-hal indah atau hal-hal penting;
3: suatu keahlian utama yang didapat dengan belajar dari pengalaman studi dan praktek serta pengamatan.

Kata kunci penting dari definisi di atas adalah: kreativitas manusia, keahlian utama, belajar dari pengalaman studi dan praktek serta pengamatan.

“Pengalaman mengajarkan saya beberapa hal. Salah satunya adalah untuk mendengarkan insting Anda, tidak peduli seberapa baik hitungan di atas kertas. Yang kedua adalah bahwa Anda umumnya lebih aman dengan mengikuti apa yang Anda ketahui. Dan yang ketiga adalah bahwa kadang-kadang investasi terbaik Anda adalah investasi yang tidak Anda lakukan.” - Donald Trump

Menurut pendapat saya, untuk kebanyakan kasus yang Anda akan hadapi atau telah Anda hadapi dalam dunia bisnis, tidak ada “obat mujarab” untuk diagnosa yang bahkan sangat serupa dengan kasus sebelumnya. Bukan berarti bahwa tidak ada metode ilmiah yg dapat digunakan untuk menemukan solusi yang tepat. Justru kadang, variabel yang ada terlalu banyak dan terlalu tidak terduga sehingga untuk menemukan solusinya dibutuhkan “seni”, yang notabee berasal dari kemampuan yang telah Anda pelajari dari studi, pengalaman (praktek dan observasi).

Ya, Anda mungkin telah mempelajari banyak kasus bisnis ketika belajar untuk mendapatkan gelar MBA atau MM. Ya, Anda mungkin sudah mengalami sendiri beberapa kasus bisnis di tempat kerja Anda terdahulu atau yang sekarang. Tetapi itu bukan jaminan bahwa Anda sudah mengetahui solusi untuk setiap masalah dalam dunia bisnis.

Tahun 1990-an pasti tidak seperti tahun 1980-an.- Donald Trump

Salah satu dosen saya berkata, “dalam dunia bisnis, sebenarnya tidak ada ‘benar’ atau ’salah’, itu hanya soal perspektif, selama Anda dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada Anda, maka yang perlu Anda lakukan berikutnya adalah untuk meyakinkan manajemen atas bahwa Anda telah mengambil tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan untuk menyelesaikan pekerjaan Anda.”

“Manajemen yang baik adalah seni bagaimana membuat masalah sebegitu menariknya dan solusinya sebegitu konstruktifnya sehingga semua orang ingin bekerja untuk itu dan berurusan dengan masalah tadi. - Paul Hawken

Nah, ini adalah pernyataan yang menarik, dan menurut pendapat saya, “seni” yang lain adalah meyakinkan orang bahwa Anda telah bertindak dengan benar dan bagi Anda untuk mempertahankan tindakan Anda. Selama pekerjaan telah dilakukan dan tugas telah tercapai, maka Anda dapat menganalisis tindakan sebelumnya apakah tindakan Anda itu efisien, efektif atau tidak, sehingga Anda dapat memperbaikinya pada tugas berikutnya di masa mendatang. Sesungguhnya, semua yang penting bagi perusahaan sifatnya kuantitatif dalam bentuk uang, adalah berapa banyak uang yang telah Anda hemat atau berapa banyak uang yang telah disia-siakan dalam proses itu.

Mary Parker Follett (1868–1933) mendefinisikan manajemen sebagai “seni mendapatkan sesuatu / menyelesaikan sesuatu dengan memberdayakan orang-orang”.

Fungsi dasar manajemen: planning (perencanaan), organizing (pengaturan), leading/motivating (kepemimpinan/memotivasi), and controlling (pengendalian).
Salah satu tugas pada fungsi perencanaan adalah membentuk visi dan misi untuk bisnis Anda. Hal ini memerlukan wawasan ke depan dan juga kreativitas untuk membentuk sesuatu dari nol, itulah kreatifitas. Memimpin dan memotivasi pun membutuhkan seni kepemimpinan, seni negosiasi.

“Kepemimpinan: seni mendorong orang lain melakukan sesuatu yang Anda inginkan karena dia ingin melakukannya.” - Dwight D. Eisenhower

Ada begitu banyak aspek dalam fungsi dasar manajemen yang dapat dikategorikan sebagai seni, tapi saya tidak membantah bahwa diperlukan juga untuk metode ilmiah untuk menyelesaikan semua ini. Matematika dalam pengorganisasian, metode statistik dalam pengendalian, psikologi dalam memimpin dan memotivasi, dan masih banyak lagi.


Fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:

  1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
  2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
  4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar